Hanya satu catatan dari pengamatan saya

Hasil pengamatan seputar kehidupan sehari-hari, jalan-jalan, film, hingga soal sejarah, kereta api dalam dan luar negeri

Monday, 1 December 2014

Memoar 7: Nuansa Negeri Sakura Ketika Mengunjungi Taman Cemara Pasir Puncu

Asri dan Sejuk di Tepian Pantai Pasir Puncu
Suasana sejuk dan asri terasa meski sedang berada di pantai di hari yang terik. Semua itu ada di taman cemara di Pantai Pasir Puncu di kecamatan Ngombol, Purworejo. Dok Pri

Bepergian ke pantai saat hari panas? Siapa yang mau? Kebanyakan orang akan berpikir dua kali untuk berekreasi ke kawasan pantai ketika hari sedang terik. Namun hal itu tidak sepenuhnya berlaku untuk pantai Pasir Puncu di desa Keburuhan, Kec Ngombol, Purworejo.

Satu keistimewaan pantai yang terletak di muara sungai Jali, Purworejo ini adalah adanya ratusan pohon cemara laut yang ditanam membujur tidak jauh dari bibir pantai. Inilah yang menjadikan pantai tetap cukup ramai pengunjung meski hari sedang panas.

Diungkapkan oleh Subarno (36) warga desa Keburuhan, meski bukan pada hari libur, pantai kerap didatangi pengunjung. Sebagian besar merupakan pasangan muda-mudi yang sedang ingin menghabiskan waktu di rindangnya kawasan taman cemara.

"Walau bukan hari Minggu atau hari libur, setiap hari pengunjung cukup banyak, hampir mencapai seratus orang rata-rata," jelas Subarno.

Ditambahkan oleh Widianto (23) warga Sangubanyu kec Grabag yang sedang melepas penat di kawasan itu, barisan pohon cemara laut tersebut menyerupai suasana di Jepang kala musim semi. Karena itu menurutnya, banyak orang yang datang kemudian berfoto-foto. "Biasanya kemudian foto dijadikan profil Fb. Ternyata, banyak yang menyangka kalau yang difoto sedang berada di Jepang," ulas Widi kemudian tertawa.
Suasana sejuk dan asri terasa meski sedang berada di pantai di hari yang terik. Semua itu ada di taman cemara di Pantai Pasir Puncu di kecamatan Ngombol, Purworejo. Dok Pri

Penulis mengamati, satu bagian taman yang menonjol dan paling banyak dikunjungi adalah barisan cemara di belakang Pospal TNI AL. Dua lajur pohon cemara laut yang ditanam memanjang sekitar 100 meter menjadikan tempat tersebut bak terowongan alami. Ketika masuk didalamnya, suasana sejuk dengan angin laut yang semilir, ditambah deburan ombak laut selatan menyambut. Hal tersebut menjadikan pengunjung betah berlama-lama duduk bercengkrama.

Menurut Kaur Pembangunan Desa Keburuhan, Suyanto, ratusan pohon cemara laut tersebut merupakan hasil usaha UGM. Sekitar enam tahun yang lalu UGM mendirikan semacam pos penelitian sambil menanam ratusan pohon Cemara Laut.

"Kini hasilnya bisa dinikmati penduduk dengan suasana rindang yang dihasilkan. Karena itu kemudian tidak sedikit penduduk yang tergerak untuk menanami pantai dengan pohon cemara laut hasil upaya mereka sendiri," jelasnya.

Sayangnya, keindahan taman cemara ini sedikit demi sedikit mulai terusik dengan maraknya pembuatan tambak udang di kawasan pantai. Apabila dulu orang bebas hilir mudik hingga ke ujung taman, kini di ujung taman, bedeng-bedeng tambak telah mulai berjamuran. Semoga saja taman yang indah nan asri ini tetap terjaga dari jamahan komersialisme.(*)


No comments:

Post a Comment

Mohon bantuan kliknya