Hanya satu catatan dari pengamatan saya

Hasil pengamatan seputar kehidupan sehari-hari, jalan-jalan, film, hingga soal sejarah, kereta api dalam dan luar negeri
Showing posts with label Kaligesing. Show all posts
Showing posts with label Kaligesing. Show all posts

Monday, 5 October 2015

Memoar 28: Misteri dan Pesona Benteng Kalimaro

Jelajah Perbukitan Bersejarah Bersama Bagor Purworejo


Menjadi duta pariwisata tentunya harus mengenal seluk beluk dunia pariwisata di suatu daerah. Karena itu, satu langkah terobosan dilakukan oleh para Bagus-Roro (Bagor) Purworejo 2013. Pada Minggu (15/9/2013) mereka mengunjungi beberapa benteng peninggalan Jepang di kawasan kecamatan Bagelen, Purworejo.

Dipandu oleh beberapa warga yang tergabung dalam Paguyuban Warga Bagelen (PWB), sembilan Bagus-Roro 2013 mengunjungi sekitar lima benteng. Dalam perjalanannya, mereka didampingi oleh Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Drs Eko Riyanto. Karena itu, mereka tidak hanya sekedar berkunjung, tapi juga

Tuesday, 23 December 2014

Memoar 24: Pengubah Wajah Pendidikan Indonesia dari Kaligesing

Pak Jenthu Meminta Ibu Saya Menyekolahkan Semua Anaknya

Rm N Driyarkara SJ memang menjadi tokoh nasional dengan berbagai pemikiran yang mewarnai dunia filsafat dan pendidikan di Indonesia. Namun di balik semua itu, rektor pertama PTPG Sanata Dharma ini juga meninggalkan kesan untuk warga di daerah kelahirannya di desa Kedunggubah, kecamatan Kaligesing, Purworejo. 

Puluhan warga desa Kedunggubah kecamatan Kaligesing, Purworejo sejak Rabu (12/6) pagi sibuk berkumpul di balai desa dan juga di suatu perbukitan setempat. Mereka memersiapkan perayaan ulang tahun ke-100 Rm N Driyarkara SJ yang akan dilaksanakan pada Kamis (13/6).
 
Puluhan warga desa Kedunggubah kecamatan kaligesing, Purworejo memersiapkan lokasi peletakan batu pertama peringatan tempat lahir tokoh nasional Rm N Driyarkara SJ. Dok pri
Menurut Kepala Desa Kedunggubah, Budiyanto, acara akan dilaksanakan di dua titik. Yang pertama adalah lokasi kelahiran Driyarkara yang ada di satu perbukitan di wilayah desa Kedunggubah. Meski rumah kelahiran kini telah menjadi lahan kosong, namun pada peringatan 100 tahun Driyarkara akan didirikan semacam batu peringatan.

"Selanjutnya acara selamatan akan diadakan di balai desa, diikuti berbagai lapisan masyarakat dan pejabat di Purworejo," jelas Budiyanto ketika ditemui di balai desa Kedunggubah, Rabu (12/6).

Budiyanto menyatakan, masyarakat desa Kedunggubah antusias merayakan hari lahir tokoh rohaniwan Katholik tersebut. pasalnya, semangat yang dikobarkan oleh Rm N Driyarkara tidak hanya untuk umat Katholik tapi juga untuk bangsa Indonesia.

Monday, 15 December 2014

Memoar 16: Uniknya Salon Kambing


Geliat Usaha Salon Kambing di tengah Berkembangnya Peternakan Kambing

Purworejo dikenal sebagai daerah asal kambing unggulan Peranakan Ettawa (PE) dengan ras Kaligesing. Hal ini membuat banyak peternak baik dari luar  dan dalam Purworejo mengusahakan peternakan kambing PE tersebut. Banyaknya kambing PE ini dimanfaatkan oleh Y Sumarno (51), warga dusun Kalikotak Desa Tlogoguwo Kecamatan Kaligesing, Purworejo untuk membuka usaha salon kambing.

Usaha yang ditekuni oleh Sumarno sejak 2007 ini memang unik dan berbeda. Apabila terpikir kata salon, tentu orang akan berpikir suatu tempat dimana penampilan dipoles dan disempurnakan. Demikian pula yang dilakukan Sumarno, bedanya, ia memoles dan dan menyempurnakan penampilan kambing.
 
Kambing jantan terkuat sekalipun tidak akan bisa berontak ketika sudah dipasang di alat penjepit milik Sumarno. Dok Pri
"Awalnya usaha ini berangkat dari keprihatinan harga kambing jatuh karena penampilannya kurang baik. Hal itu bisa disebabkan oleh tanduk yang tidak simetris, patah sebelah, ataupun melengkung menusuk kulit kepala. Kalau sudah begitu, harganya bisa turun drastis,

Sunday, 7 December 2014

Memoar 9: Renyahnya Bisnis Bibit Tanaman di Kaligesing

Bibit-Bibit Penebus Rasa Bersalah

Purworejo, terutama wilayah pegunungan yaitu Kaligesing, Bener, Bruno, Loano, Pituruh dan Kemiri memang terkenal dengan hasil hutannya. Selain itu, beberapa komoditas unggulan misalnya manggis, durian, cengkeh, duku, kokosan terus dikembangkan.

Tidak melulu mengandalkan hasil hutan, Purworejo juga telah memiliki lahan budidaya tanaman komoditas. Bibitnya pun diperoleh dari dalam wilayah Purworejo sendiri.

Sementara itu, kawasan hutan yang dulu memenuhi kawasan Perbukitan Menoreh di wilayah Purworejo pada masa reformasi mengalami deforestasi hebat. Penebangan merajalela tanpa diimbangi penghijauan yang memadai. Akibatnya, sejumlah bencana mengancam misalnya longsor dan kekeringan.

Lantas, apa hubungan komoditas unggulan dengan deforestasi tersebut? Rupanya, pada saat terjadi aksi penebangan, tidak sedikit penebang yang mulai memikirkan dampaknya ke depan. Mereka dalam hati merasa bersalah kepada alam karena telah ikut dalam perusakan hutan. Satu di antaranya dialami oleh seorang warga Kaligesing.

Mengawali usaha sebagai penjual kayu, Suwadi (57) merasa bersalah kepada alam. Rasa bersalahnya itu berusaha ia tebus dengan menjadi pengusaha bibit tanaman. Kini ia menjadi pengusaha bibit tanaman yang sukses dengan produknya dijual sampai ke luar pulau Jawa.
 
Suwadi sedang merawat bibit manggis di lahan miliknya. Dok Pri
"Usaha ini sebagai salah satu wujud penebusan rasa bersalah saya karena telah menebangi pohon. Jadi kini saya berbalik menjadi penanam pohon dengan membuat bibit sebanyak mungkin

Mohon bantuan kliknya