Hanya satu catatan dari pengamatan saya

Hasil pengamatan seputar kehidupan sehari-hari, jalan-jalan, film, hingga soal sejarah, kereta api dalam dan luar negeri

Wednesday 3 December 2014

Perkenalkan: Railfan Pertama di Dunia

"People are passionate about trains - that will never change."
-Pete Waterman—Pop Music Guru, a Trainspotter-

 
Seorang anak sedang mengamati kereta api Sriwedari yang bersiap memasuki stasiun Lempuyangan dari spoor badug yang terletak di bawah jembatan layang Lempuyangan. Tempat ini menjadi favorit orangtua yang mengasuh anaknya sambil melihat kereta api. Bisa jadi kecintaan kereta api tumbuh dari sini. Dok Pri.

           
        Kereta api, dan manusia. Apa yang menghubungkan keduanya? Sejarah hubungan keduanya bukan sekedar cerita yang mampu dituturkan dalam tempo sekali duduk saja. Namun, sosok yang disebut Railfan menurut saya cukup bisa mewakili hubungan keduanya.
Ketika mendengar kata "Railfan," saat ini masih banyak orang mengernyitkan kening. Apa itu?
Dikupas dari asal katanya, Railfan berasal dari kata "Rail" yang bermakna "Rel" dan Fan yang berarti "penggemar." Singkatnya, railfan merupakan sebutan untuk pecinta benda-benda yang bergerak di atas rel. Mengapa tidak disebut saja sebagai pecinta kereta api? Cukup sempit apabila disebut demikian. Sebab, kalangan railfan tidak sebatas pecinta kereta api namun juga kereta pengangkut tebu, lori, sarana perawatan jalan rel (MTT dan kawan-kawannya), hingga kereta inspeksi. Karena itulah railfan menurut penulis memiliki pengertian lebih luas apabila diberikan kepada orang yang menggemari benda yang bergerak atau berhubungan dengan rel.
Kembali ke para RF. Menurut Wikipedia.org, ada istilah tersendiri untuk menyebut sekumpulan penggila ular besi ini. Di luar negeri, ada banyak sebutan untuk mereka. Menurut Wikipedia.org, di banyak negara, istilah yang lebih umum untuk menyebut railfans adalah railway enthusiast atau trainspotter dan Zeds (di Inggris), railway buff dan gunzels (Australia), grizzers dan gricers (Amerika) dan train enthusiast (Singapura). Istilah railfans sepertinya hanya umum digunakan di Indonesia dan Amerika.

Mengacu pada kata “spotter” dalam “trainspotter,” aktivitas yang umum adalah melihat kereta api dan sarana sejenisnya yang berjalan di atas rel di tempat-tempat tertentu (spotting).
Para RF dari Yogyakarta dan sekitarnya sedang spotting dan hunting di daerah Rewulu. Dok Pri

            Ada gurauan di kalangan karyawan perusahaan kereta api di Amerika mengenai antusiasme yang begitu tinggi dari para pecinta kereta api ini. Mereka terkadang menyebut para pecinta kereta api ini sebagai “foamers,” mengguraukan mulut para railfans yang sampai berbusa-busa karena mengagumi kereta api.

Untuk Indonesia, istilah yang umum digunakan untuk menyebut para pecinta kereta api adalah Railfan (RF). Kalangan ini meski pada awalnya dipandang sebagai hobi yang aneh dan mengundang kecurigaan (baik dari keluarga, masyarakat sekitar jalur rel, bahkan kalangan karyawan perusahaan kereta api). "Apa sih enaknya menonton kereta?" mungkin semburan kalimat itulah yang sering didengarkan pada RF. Namun, karena saking cintanya pada kereta api, mereka pun tidak terlalu menggubrisnya.
Kembali ke hubungan antara manusia dan kereta api, Pete Waterman, seorang penyanyi Pop dari Inggris, sekaligus seorang RF mengungkapkan pendapatnya mengenai hubungan manusia dengan kereta api: "People are passionate about trains - that will never change." Terjemahannya kurang lebih: Orang terpesona pada kereta api, hal itu tidak akan pernah berubah.
Hal tersebut membuktikan betapa istimewanya kereta api. Meski hanya bisa berjalan di darat, namun alat transportasi ini mampu menembus semua kalangan. Selain itu, banyak keistimewaan yang tidak dimiliki alat transportasi lain.

Sejak awal keberadaanya dalam pengangkutan manusia, kereta api telah memfasilitasi semua kalangan untuk naik. Bagi yang berpunya, tersedia kelas khusus, dan bagi yang terbatas kemampuannya tersedia kelas ekonomi yang murah meriah.

Lebih dari itu, sensasi naik kereta api memberikan nilai tersendiri. Kelebihan rel kereta adalah melintasi berbagai medan yang mungkin tidak bisa dilintasi alat transportasi lain. Mulai dari pemukiman kumuh sampai belakang hotel berbintang, mulai dari sawah, ladang, gunung, terowongan, sampai melintasi ngarai yang berkabut, semuanya bisa dilewati kereta api. Selain itu, keistimewaan kereta api adalah biasanya rel terletak di belakang pemukiman. Naik kereta api memberi kita sensasi menikmati sisi lain suatu pemukiman penduduk. Apabila lewat jalan raya umumnya kita disuguhi pemandangan halaman depan yang cenderung dipermak agar menarik, naik kereta api membuat kita menyaksikan sisi lain suatu pemukiman; tanpa ditutupi dan tanpa hiasan.
Atau, ingatlah momen ketika meninggalkan kerabat dan orang yang dicintai untuk bepergian menggunakan kereta api. Senasi perpisahan atau pun pertemuan di kereta api sungguh tak terlukiskan rasanya. Atau sepanjang perjalanan, nikmatilah buliran air hujan yang bergulir di jendela kaca kereta api. Perasaan yang sendu pasti melingkupi. Itulah mengapa, kereta api memiliki tempat khusus, terutama di hati pecintanya.

Awal diciptakan, kereta api telah menyita perhatian banyak manusia. Sejak awal diciptakan pada 1814 oleh Richard Trevithick dan disempurnakan oleh George Stephenson pada 1825, kereta api telah memberi perubahan besar pada hidup manusia. Sebelum pesawat diciptakan, kereta api merupakan sendi transportasi masif untuk angkutan orang dan barang, terutama untuk perjalanan darat menempuh jarak jauh. Sampai kini, kereta api tetap menjadi primadona di berbagai belahan dunia. Berbagai jenis kereta api telah berkembang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan keadaan…

Perjalanan pengembangan teknologi dalam kereta api mulai melesat cepat ketika pada 1803, Samuel Homfray mendanai pengembangan kendaraan bertenaga uap untuk mengganti kuda penarik gerobag pada trem. Richard Trevithick kemudian membuat lokomotif trem pertama yang bertenaga uap. Pada 22 Februari 1804, lokomotif tersebut berhasil menarik beban seberat 10 ton besi, 70 orang dan lima kereta tambahan menempuh jarak 9 mil antara Ironworks di Pen-y-Darron di kota Merthyr Tydfil, Wales ke dasar lembah Abercynnon. Butuh waktu sekitar dua jam untuk menuntaskan perjalanan perdana ini. Namun, inilah yang menjadi satu titik penting lesatan perkembangan perkeretaapian.
Pengembangan terus berlanjut. Pada September 1825 perusahaan kereta api Stockton & Darlington Railroad Company mengukir sejarah sebagai perusahaan kereta api pertama yang mengoperasikan kereta api secara komersial. Kereta pertama ini membawa baik barang dan penumpang pada jadwal reguler menggunakan lokomotif yang dirancang oleh penemu Inggris, George Stephenson.
Perjalanan pertama ini juga menandai awal sejarah hubungan manusia dengan kereta api secara khusus. Perjalanan perdana pada September 1825 tersebut membekas kuat dalam ingatan John Backhouse, seorang remaja 14 tahun asal County Durham yang terpesona oleh daya magis kekuatan kereta api perdana ini. Untuk meluapkan rasa kagumnya kepada temuan baru bernama kereta api, ia menulis surat kepada saudarinya mengenai pembukaan jalur kereta dari Stockton menuju Darlington tersebut.

Jalur kereta api dari kedua kota tersebut merupakan jalur kereta yang melayani baik penumpang maupun barang, dan juga merupakan jalur kereta api yang lebih panjang dari jalur kereta api yang sudah dibuka sebelumnya. Karenanya, pembukaan jalur ini menjadi penanda penting untuk memperlihatkan peran penting kereta api dalam transportasi massal. Dalam suratnya ia menceritakan kekagumannya mengenai kereta api, suatu benda yang baru pertama kali dilihatnya. Karena tidak bisa menemukan kata yang benar—benar pas untuk menggambarkan kekagumannya, dia menggambar kereta api yang dilihatnya.
Surat yang ditulis oleh John Backhouse kepada saudara perempuannya.


             Jalur kereta api dari kedua kota tersebut merupakan jalur kereta yang melayani baik penumpang maupun barang, dan juga merupakan jalur kereta api yang lebih panjang dari jalur kereta api yang sudah dibuka sebelumnya. Karenanya, pembukaan jalur ini menjadi penanda penting untuk memperlihatkan peran penting kereta api dalam transportasi massal. Dalam suratnya ia menceritakan kekagumannya mengenai kereta api, suatu benda yang baru pertama kali dilihatnya. Karena tidak bisa menemukan kata yang benar—benar pas untuk menggambarkan kekagumannya, dia menggambar kereta api yang dilihatnya.
John Backhouse menggambarkan kereta api dalam suratnya.




Surat John Backhouse ini kemudian menjadi arsip penting Koleksi Nasional Inggris yang banyak dicari oleh mesin pencari dan disimpan oleh National Railway Museum di Inggris. Bagaimanapun juga, surat dari seorang remaja yang antusias ini telah memberi catatan penting tentang keberadaan para pecinta kereta api tidak hanya di Inggris, namun juga di seluruh dunia.
Sebut saja, kekaguman John pada kereta api tersebut ia tuangkan dalam tindakan; menulis surat kepada saudarinya. Walau ia tidak cukup kata menggambarkan kereta api yang menakjubkan itu, namun ia kemudian menggambarnya. Hal ini merupakan satu contoh respon hubungan antara manusia dan kereta api yang pertama; ada kekaguman dan ada tindakan atas kekaguman ini. Dan, dari sini, cikal bakal hubungan antara manusia dan kereta api semakin berkembang. Dari sinilah kekaguman kepada keperkasaan kereta api bermula dan tumbuh. Kelak, ketika kereta api semakin berkembang dan modern, berkembang pula kecintaan manusia pada kereta api. Bukan lagi sekedar kekaguman dan tindakan sederhana, namun berkembang menjadi tindakan nyata yang membuat tercengang orang yang tidak memahaminya.
Walau hanya berupa sepucuk surat sederhana, namun, dikutip dari situs BBC News, Nick Brodrick dari Steam Railway Magazine menegaskan bahwa surat tersebut telah secara otentik membuktikan John Backhouse sebagai RF pertama.
Langkah yang dilakukan John kecil memang sederhana. Ia hanya mengagumi kereta api, lalu menuangkannya menjadi surat kepada saudarinya. Jejak kecintaannya pun kemudian menjadi monumen sejarah. Meski kemudian kiprah John untuk menjadi RF tidak atau belum tercatat dalam sejarah, namun paling tidak suratnya tersebut menjadi bukti otentik perannya dalam sejarah para RF.(*)


Referensi: 

1. http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/magazine/7179030.stm

2. http://en.wikipedia.org/wiki/Railway_enthusiast

3. http://www.latimes.com/news/local/la-me-foamers1-2008oct01,0,7381566,full.story

4. http://www.arch.ksu.edu/seamon/Thompson_Backhouse.htm

5. http://www.thesun.co.uk/sol/homepage/news/article2322784.ece

2 comments:

  1. RailFan itu seperti identik dengan suka jepret yak..??

    ReplyDelete
  2. Oom AsliPoerworedjo: Memotret KA hanyalah secuil dari besarnya dunia railfanning :)

    ReplyDelete

Mohon bantuan kliknya