Luar biasa, itulah kiranya kata yang tepat untuk menggambarkan
upaya warga desa Kemranggen kecamatan Bruno, Purworejo. Dalam menyelenggarakan
tradisi merti desa (semacam bersih desa), warga menyembelih 4.220 ekor ayam.
Total dana yang dihabiskan mencapai Rp 217.728.450.
Merti desa merupakan acara syukuran setelah warga panen padi.
Dengan diadakannya acara itu, warga berharap panen berikutnya hasilnya akan
lebih baik. Selain itu, acara tersebut juga untuk mendoakan para leluhur
masyarakat setempat sekaligus melestarikan budaya yang ada.
Sebagai bagian acara, warga menyajikan puluhan ambeng yang
diletakkan di atas lincak. Rata-rata setiap ambeng dibuat oleh beberapa warga
yang tergabung dalam kelompok. Acara merti desa sendiri dimulai sore hari
sekitar pukul 17.00.
“Tahun ini meningkat, jika tahun 2009 hanya 49 ambeng, sekarang
51 ambeng, dan tahun 2009 hanya 3.289 ayam sekarang 4.220, selisih 930an ekor,”
terang ketua panitia merti desa, Wasikun, Kamis (27/12/2012) sore.
Kegiatan merti desa yang dilakukan setiap tiga tahun sekali,
dilakukan di halaman rumah kepala desa Kemranggen dan dihadiri Bupati
Purworejo, Muspika kecamatan Bruno dan undangan dari desa sekitar dengan jumlah
undangan mencapai sekitar 1.700 orang.
Dalam kesempatan itu Bupati Purworejo selain hadir dalam merti
desa di Desa Kemranggen, pihaknya juga memberikan sertifikat kepada Desa
Kemranggen untuk dicanangkan sebagai Desa Wisata dan Desa dengan semboyan stop
buang air besar sembarangan.
Bupati mengatakan bahwa Desa Kemranggen merupakan satu desa di
Kecamatan Bruno yang memunyai berbagai potensi wisata dan banyak budaya lain
yang layak dilestarikan. “Dengan didukung oleh kesepakatan masyarakat dalam
pencanangan untuk tidak membuang air besar di sembarang tempat, diharapkan desa
Kemranggen menjadi desa percontohan dalam budaya yang baik, dan sebagai satu
desa wisata yang bisa menjadi andalan Purworejo,” ujar Bupati.
No comments:
Post a Comment