Geliat Usaha Salon Kambing di tengah Berkembangnya
Peternakan Kambing
Purworejo dikenal sebagai
daerah asal kambing unggulan Peranakan Ettawa (PE) dengan ras Kaligesing. Hal
ini membuat banyak peternak baik dari luar dan dalam Purworejo
mengusahakan peternakan kambing PE tersebut. Banyaknya kambing PE ini
dimanfaatkan oleh Y Sumarno (51), warga dusun Kalikotak Desa Tlogoguwo
Kecamatan Kaligesing, Purworejo untuk membuka usaha salon kambing.
Usaha yang ditekuni oleh
Sumarno sejak 2007 ini memang unik dan berbeda. Apabila terpikir kata salon,
tentu orang akan berpikir suatu tempat dimana penampilan dipoles dan
disempurnakan. Demikian pula yang dilakukan Sumarno, bedanya, ia memoles dan
dan menyempurnakan penampilan kambing.
Kambing jantan terkuat sekalipun tidak akan bisa berontak ketika sudah dipasang di alat penjepit milik Sumarno. Dok Pri |
"Awalnya usaha ini
berangkat dari keprihatinan harga kambing jatuh karena penampilannya kurang
baik. Hal itu bisa disebabkan oleh tanduk yang tidak simetris, patah sebelah,
ataupun melengkung menusuk kulit kepala. Kalau sudah begitu, harganya bisa
turun drastis,
baik kambing khusus kontes maupun kambing potong " jelas Sumarno ketika ditemui di rumahnya.
baik kambing khusus kontes maupun kambing potong " jelas Sumarno ketika ditemui di rumahnya.
Sumarno yang juga memiliki
puluhan kambing di rumahnya ini mengatakan, salon kambing miliknya ini tidak
memiliki tempat khusus. Ia melayani pengguna jasanya baik di berbagai pasar
hewan di Purworejo maupun di rumahnya. Ia mengaku, sebenarnya yang bisa masuk
salonnya tidak hanya kambing PE, namun juga berbagai jenis kambing dan domba
yang ingin disempurnakan penampilannya oleh pemiliknya.
Sumarno sedang memasang alat penjepit kambing kreasinya pada suatu tonggak besi di dekat kambing miliknya. Dok Pri |
"Saya biasanya khusus
merapikan tanduk, kulit dan bulu kambing. Untuk tanduk ada pemendekan tanduk,
pemasangan tanduk yang copot dan pengukiran. Untuk kuku biasanya dipotong agar
tumbuhnya terarah. Untuk bulu ada layanan creambath bulu belakang," ulas
Sumarno sambil tersenyum.
Setiap hari-hari pasaran
tertentu dimana pasar hewan buka, ia biasanya hadir dan membuka semacam stan.
Dengan mengendarai sepeda motor ia menuju pasar dan membuka salonnya mulai
pukul 07.00 sampai 11.00.
Sumarno sedang memasang alat penjepit kambing kreasinya pada suatu tonggak besi di dekat kambing miliknya. Dok Pri |
"Pelanggan saya banyak
sekali. Begitu saya buka lapak, saya nggak pernah istirahat sampai siang.
Menurut beberapa pemilik ternak, sejak kambing mereka disalon, harganya tidak
jatuh, bahkan bisa naik 5-10 persen. Misalnya kambing yang habis dipendekkan
tanduknya akan kelihatan lebih muda dan harganya bagus," lanjut Sumarno.
Ia mengaku mematok harga
mulai Rp 25 ribu sampai sekitar Rp 100 ribu per layanan, tergantung macam
layanan yang diberikan. Dari situ ia bisa mengantongi sekitar Rp 500 per hari
pasaran.
Untuk membuka salonnya baik
di rumah maupun di pasar hewan, ia cukup membawa seperangkat alat potong dan
semacam alat penjepit kambing. Namun, ternyata pada alat penjepit inilah
kesitimewaan salon Sumarno terletak.
Sumarno sedang memasang seekor kambing PE unggulan miliknya di alat penjepit, kemudian ia mengikir tanduk kambing jantan tersebut. Dok Pri |
"Dulu waktu awal buka
salon, untuk motong tanduk atau motong kuku kambing harus dipegangi 2-3 orang
karena sering berontak. Setiap kali nyalon kok boros karena harus bayar orang,
akhirnya saya bikin alat penjepit ini," jelas Sumarno.
Menggunakan beberapa batang
pipa besi, Sumarno merangkainya menjadi semacam alat penjepit kambing portabel.
Alat yang digunakannya sejak 2009 ini malah membuatnya semakin populer di
antara peternak dan pedagang. Bahkan tidak sedikit orang yang ingin memiliki
alat seperti yang dimilikinya. Sumarno pun kemudian memroduksi alat penjepit
ini lengkap dengan alat perawatan kambingnya.
"Satu set alat yang
stainless saya jual sampai Rp 1 juta, untuk yang biasa cukup Rp 500 ribu,"
jelas Sumarno. Menurutnya, pesanan alat ini cukup laris. Dalam satu bulan 5-8
set bisa dijualnya.
Saking terkenalnya Sumarno,
beberapa petugas dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah belum lama ini
menyambangi Sumarno untuk mengetahui mekanisme kerja alat salon milik Sumarno.
"Dari situ dinas bisa
mengembangkan alat untuk merawat kambing agar tidak berontak ketika
dirawat," pungkasnya
No comments:
Post a Comment