Bibit-Bibit
Penebus Rasa Bersalah
Purworejo, terutama wilayah pegunungan yaitu Kaligesing, Bener, Bruno,
Loano, Pituruh dan Kemiri memang terkenal dengan hasil hutannya. Selain itu,
beberapa komoditas unggulan misalnya manggis, durian, cengkeh, duku, kokosan
terus dikembangkan.
Tidak melulu mengandalkan hasil hutan, Purworejo juga telah memiliki
lahan budidaya tanaman komoditas. Bibitnya pun diperoleh dari dalam wilayah
Purworejo sendiri.
Sementara itu, kawasan hutan yang dulu memenuhi kawasan Perbukitan
Menoreh di wilayah Purworejo pada masa reformasi mengalami deforestasi hebat.
Penebangan merajalela tanpa diimbangi penghijauan yang memadai. Akibatnya,
sejumlah bencana mengancam misalnya longsor dan kekeringan.
Lantas, apa hubungan komoditas unggulan dengan deforestasi tersebut?
Rupanya, pada saat terjadi aksi penebangan, tidak sedikit penebang yang mulai
memikirkan dampaknya ke depan. Mereka dalam hati merasa bersalah kepada alam
karena telah ikut dalam perusakan hutan. Satu di antaranya dialami oleh seorang
warga Kaligesing.
Mengawali usaha sebagai penjual kayu, Suwadi (57) merasa bersalah kepada
alam. Rasa bersalahnya itu berusaha ia tebus dengan menjadi pengusaha bibit
tanaman. Kini ia menjadi pengusaha bibit tanaman yang sukses dengan produknya
dijual sampai ke luar pulau Jawa.
"Usaha ini sebagai salah satu wujud penebusan rasa bersalah saya
karena telah menebangi pohon. Jadi kini saya berbalik menjadi penanam pohon
dengan membuat bibit sebanyak mungkin