Hanya satu catatan dari pengamatan saya

Hasil pengamatan seputar kehidupan sehari-hari, jalan-jalan, film, hingga soal sejarah, kereta api dalam dan luar negeri

Thursday 18 December 2014

Memoar 19: Grebeg Sulutu di Bagelen

Khasanah Budaya Bagelen yang Unik dan Menarik

Purworejo memiliki berbagai khasanah budaya yang luar biasa dan beragam. Semuanya mencerminkan kehidupan masyarakatnya yang hidup dalam harmoni dengan alam dan sesama. Satu contohnya adalah berbagai acara kebudayaan misalnya Grebeg Sulutu yang ada di Kecamatan Bagelen. Seandainya dikemas dalam acara yang mendapat dukungan pemerintah, tentu tidak hanya Grebeg Sulutu, namun berbagai khasanah kebudayaan lainnya bisa menjadi atraksi wisata budaya yang menarik minat banyak wisatawan.
Puluhan warga berebut gunungan berisi hasil bumi dalam acara grebeg Sulutu di desa Kalirejo kecamatan Bagelen, Purworejo, Minggu (2/12/2012). Meski hujan deras mengguyur, namun warga tetap antusias berebut isi gunungan.


Satu contoh Grebeg Salutu adalah yang diselenggarakan oleh ratusan warga desa Kalirejo kecamatan Bagelen, Purworejo, Minggu (2/12/2012). Dalam grebeg ini warga menampilkan berbagai kesenian seraya berziarah ke dua petilasan di wilayah Bagelen, Purworejo. Acara ini merupakan event tahunan yang diharapkan mendukung upaya desa ini menjadi desa wisata dalam waktu dekat.


Acara diawali dari Balai Desa Kalirejo. Di sini gunungan hasil bumi dan satu kuda kepang besar yang diselubungi kain putih didoakan sebelum diberangkatkan. Selanjutnya, keduanya diarak menuju Pasarean Bagelen dan Petilasan Genuk. Sepanjang perjalanan menempuh jarak sekitar lima kilometer, alat musik tradisional berupa calung dimainkan.

Ketika sampai di tujuan pertama yaitu Pasarean Bagelen, gunungan dan kuda kepang dihadapkan ke stupa di kawasan dalam makam. Setelah beberapa pemuka masyarakat mendoakan gunungan, belasan anak-anak menarikan tarian Kuda Kepang. 

Ketika tarian kuda kepang dibawakan, mendadak hujan menguyur cukup deras. Namun hal ini tidak mengurangi animo masyarakat. Ratusan warga menyemut memenuhi kawasan Pasarean sambil menikmati pertunjukan kuda kepang.

Sesepuh Pasarean Bagelen, R Mulato mengungkapkan, kunjungan ke area makam leluhur Bagelen ini bermakna sangat dalam. Ia menjelaskan, ziarah kali ini merupakan wujud silaturahmi kepada leluhur seraya memohonkan doa untuk kehidupan yang lebih baik.

"Dengan menghadap ke makam leluhur, sesungguhnya kita sedang pamitan untuk menuju hidup yang lebih baik," katanya.

Ketika prosesi di Pasarean Bagelen selesai, arak-arakan selanjutnya menuju ke Petilasan Genuk. Di sini gunungan dan kuda kepang hanya diletakkan di halaman petilasan. Beberapa pemuka masyarakat kemudian masuk dan berdoa di depan satu stupa besar.

Selesai mengunjungi dua petilasan, arak-arakan kemudian berakhir di balai desa Kalirejo.

Di balai desa, prosesi kemudian dilanjutkan dengan keberadaan lima penari yang menarikan tarian "Kipat Kacer." Lima orang perempuan menarikan tarian sakral yang menyimbolkan kehidupan spiritual orang Jawa.

Ketika prosesi tari selesai, gunungan yang berada di halaman balai desa menjadi rebutan warga yang telah menunggu.

Meski hujan lebat mengguyur, namun hal itu tidak mengurangi antusiasme warga. Satu gunungan berisi berbagai hasil bumi berupa sayur-mayur, nasi tumpeng, dan buah-buahan ludes diserbu warga.

Rianto Purnomo, sutradara tarian Kipat Kacer mengungkapkan. Makna dari rebutan gunungan tersebut bukanlah untuk Ngalap Berkah (Mengharapkan Rejeki), namun wujud syukur warga.

"Dengan berebut, warga memberikan apresiasinya atas upaya penyelenggaraan acara. Selain itu, berebut bisa dimaknai pula sebagai wujud rasa hormat terhadap Yang Maha Kuasa atas berkah dan karunia-Nya," jelas Purnomo.

Sementara itu, Ketua panitia Kasiman HS mengungkapkan, acara ini bertujuan memperingati bulan Syuro dalam penanggalan Jawa sekaligus memberikan hiburan kepada masyarakat.

"Ke depannya desa Kalirejo akan dijadikan desa wisata. Karena itu tiga kesenian yang ada yaitu Jaran Kepang, Karawitan, dan Rebana ditampilkan. Kita juga mengunjungi dua makam leluhur seraya memohon doa restu agar rencana desa wisata tersebut dapat membawa berkah untuk masyarakat," jelas Kasiman.(*)


No comments:

Post a Comment

Mohon bantuan kliknya