Hanya satu catatan dari pengamatan saya

Hasil pengamatan seputar kehidupan sehari-hari, jalan-jalan, film, hingga soal sejarah, kereta api dalam dan luar negeri

Tuesday 26 December 2017

Holiday Trains: KA Istimewa dari Kanada

Holiday Trains


Rangkaian Holiday Train. Kredit: http://www.cpr.ca/holiday-train/faqs

Hadirnya kereta api di suatu wilayah tidak hanya memperlancar transportasi, namun lebih dari itu juga membawa perubahan dalam masyarakat. Tidak sedikit tradisi yang dihasilkan dengan hadirnya kereta api. Apabila di Indonesia ada budaya memasang bunga pada peluncuran kereta baru, di Kanada ada tradisi unik menjelang Natal.

Hadirnya Natal memang menjadi nuansa tersendiri yang dinantikan sebagian besar penduduk Kanada. Adalah Holiday Train yang biasa beroperasi pada November-Desember yang menjadi ciri khas datangnya Natal di negara yang memiliki simbol kebanggaan daun maple ini.

Sunday 17 December 2017

Aksi Perdana Railclinic di Purworejo

Armada Railclinic yang terparkir di jalur 1 stasiun Wojo dipenuhi oleh masyarakat yang ingin berobat, Sabtu (19/12). Setelah dibuat dan diluncurkan, armada kesehatan pertama di Indonesia milik PT KAI yakni Railclinic akhirnya dioperasikan. Stasiun Wojo di Purworejo mendapat kesempatan perdana menikmati layanan ini.
Setelah dipersiapkan dan kemudian diluncurkan pada awal Desember 2015, akhirnya armada kereta api (KA) Kesehatan "Railclinic" dioperasikan. Aksi perdana kereta yang dikhususkan untuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini digelar di stasiun Wojo, Sabtu (19/12/2015).

Ratusan warga yang telah mendapatkan informasi sejak beberapa hari kemudian berjubel memadati stasiun yang terletak di desa Dadirejo kecamatan Bagelen, Purworejo, sejak pagi. Tenda dan kursi yang disediakan panitia pun berangsur penuh.


Friday 15 December 2017

Railclinic, Klinik Berjalan di Rel


Para pecinta kereta api di Indonesia mengenal beberapa jenis KA selain KA reguler untuk penumpang dan barang. Ada KA khusus perawatan jalan rel, KA Inspeksi, hingga KA Ukur. Namun, pada akhir 2015, ada satu jenis KA baru yang muncul: KA Kesehatan.


Monday 11 December 2017

Tiket Edmonson, Riwayatmu Dulu...

Mengenang Kembali Tiket Kereta Berbentuk Kartu

Satu dari beberapa benda yang dipajang di stand PT Kereta Api Indonesia dalam Pameran Koleksi Unggulan Museum DIY dan Nusantara adalah tiket kereta api. Sebelum memakai tiket boarding pass seperti sekarang, perkeretaapian Indonesia pernah memakai beberapa bentuk tiket.
Seorang petugas memperlihatkan tiket jenis edmonson di stand PT Kereta Api Indonesia dalam Pameran Koleksi Unggulan Museum DIY dan Nusantara di Jogja City Mall, belum lama ini. Tiket berbentuk kartu ini merupakan bentuk tiket yang sempat dipakai sebelum memakai tiket modern saat ini.

Sejarah panjang perkeretaapian Indonesia selain terlihat dari bentuk sarana kereta juga bisa dinikmati dari fasilitasnya. Satu contohnya adalah bentuk tiket kereta. Sekitar satu setengah abad kehadiran kereta api di Nusantara, berbagai jenis tiket telah dipakai. Namun yang benar-benar cukup lama dipakai adalah tiket edmonson.

Friday 8 December 2017

"Membangkitkan Kembali" Lokomotif Seri BB200

Mengingat Kembali Era Dieselisasi Perkeretaapian Indonesia

 
Kepala Balai yasa Yogyakarta, Eko Purwanto berdiri di samping lokomotif diesel elektrik seri BB200 no 8 di Balai Yasa Yogyakarta, Kamis (28/5). Setelah beberapa waktu lalu sukses merestorasi lokomotif Bima Kunting, PT KAI kembali melakukan restorasi pada lokomotif yang menjadi tonggak sejarah perkeretaapian di Indonesia. Kali ini lokomotif diesel elektrik seri BB200 direstorasi untuk kemudian dibawa ke Ambarawa untuk melengkapi koleksi museum perkeretaapian di sana.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya, demikian Bung Karno pernah berkata. Mengingat sejarah memang memberikan banyak pelajaran berharga, termasuk bagaiman menatap masa depan. itulah rupanya yang sedang dilakukan oleh jajaran PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Setelah beberapa waktu lalu sukses merestorasi lokomotif Bima Kunting, PT KAI kembali melakukan restorasi pada lokomotif yang menjadi tonggak sejarah perkeretaapian di Indonesia. Kali ini lokomotif diesel elektrik seri BB200 direstorasi untuk kemudian dibawa ke Ambarawa untuk melengkapi koleksi museum perkeretaapian di sana.

PT KAI memang gencar untuk melakukan restorasi pada aset bersejarahnya. Setelah sukses merestorasi beberapa stasiun dan mengumpulkan benda bersejarah seputar perkeretaapian, sarana kereta api mendapat gilirannya. 
 
Dihimpun dari berbagai sumber, tercatat PT KAI telah sukses melakukan langkah besar menghidupkan lokomotif diesel pertama seri CC200, kemudian lokomotif uap seri E10 yang dikenal sebagai Mak Itam, lokomotif uap C12 yang dikenal sebagai Jaladara, hingga restorasi Bima Kunting yang kini sedang menanti sentuhan selanjutnya di Taman Benteng Vredeburg di Yogyakarta.

Tuesday 21 November 2017

Mengunjungi 24 Stasiun di Wilayah Kerja PT KAI Daop 6 Yogyakarta

Perpisahan yang Mengesankan
Meski kejadian di tulisan ini telah lama berlalu, namun tak pelak, tetap meninggalkan kesan di hati sebagian pecinta kereta api alias railfans di Yogyakarta. Karena itu, tidak ada salahnya menikmati kenangan luar biasa ketika pecinta kereta api merasakan keramahan dan kekeluargaan dari para pimpinan operator kereta api.
Inilah kisah berkesan itu...

Meski telah dilantik sebagai Executive Vice President (EVP) PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya, namun Wiwik Widayanti ingin meninggalkan jejak positif di tempat kerjanya yang lama. Ia yang selama setahun sebelumnya menjabat sebagai EVP Daop 6 Yogyakarta berpamitan kepada segenap jajarannya. Bukan sembarang pamitan, Wiwik mengunjungi seluruh stasiun aktif di Daop 6.
Pada Sabtu (17/10/2015) pagi, stasiun Tugu Yogyakarta terlihat ramai oleh penumpang baik penumpang KA jarak jauh maupun lokal. Menjelang pukul 07.00, satu rangkaian kereta rel diesel (KRD) jenis MCW302 meluncur pelan dari timur memasuki jalur 4. Anehnya, tidak ada penumpang yang bersiap naik. Justru, puluhan pegawai PT KAI Daop 6 yang menunggu dan bersiap naik, ditambah beberapa pecinta kereta api dari Yogyakarta dan Solo.

Saturday 4 November 2017

Jalan Raya Pos di Mata Fotografer Belanda

Eric Kampherbeek, seorang warga negara Belanda berdarah Jawa memberikan ulasan mengenai hasil penelusurannya bersepeda di Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan di Ruang MES 56, Jalan Mangkuyudan nomor 53 A Yogyakarta, Kamis (15/10) petang.

Tujuh puluh tahun sudah Indonesia meraih kemerdekaan dan lepas dari kolonialisme Belanda. Namun, sejumlah peninggalan Belanda mulai dari bangunan hingga infrastruktur lainnya sebagian masih digunakan sampai sekarang. Satu contohnya adalah jalan raya pos atau jalan Daendels yang membentang sejauh 1000 km dari Anyer hingga Panarukan.
Sejak awal pembangunannya hingga saat ini, jalan raya ini menempati posisi vital dalam geliat perekonomian di Indonesia. Sebagian jalur yang kemudian menjadi jalur pantai utara Jawa (Pantura) lekat dengan aktivitas angkutan orang dan barang. Di sebagian ruas jalan, jejak-jejak peninggalan Belanda masih terasa; mulai dari bangunan, tata kota, hingga karakter masyarakat yang sedikit banyak terpengaruh keberadaan jalan ini.
Apabila masyarakat Indonesia melihat jalan raya Pos tersebut sebagai prasarana vital, menarik untuk melihat jalan tersebut dari sudut pandang orang Belanda. Satu contohnya adalah Eric Kampherbeek, seorang warga negara Belanda berdarah Jawa yang memberikan perhatian khusus untuk jalan yang dibangun pada 1808 ini.
Menggunakan sepeda, Eric yang merupakan seorang fotografer dokumenter dan visual storyteller dari Den Haag, Belanda mencoba menyusuri jalan ini dari ujung ke ujung. Total, selama dua bulan ia sukses mendokumentasikan apa yang terjadi di sepanjang jalan.

Tuesday 24 October 2017

Stasiun Bantul yang Terlupakan




Setelah dari Stasiun Winongo, jalur KA mengarah ke selatan namun agak menyerong menuju ke Jalan Bantul lalu terus ke selatan dengan posisi di tepi barat ruas jalan. Menuju ke selatan, jalur KA ini kemudian berpotongan dengan jalur lori PG Madukismo tepat di simpang empat Kasongan. Bahkan, rel perpotongan masih tersisa dan diletakkan di sebelah barat pos polisi. Jalur lori sendiri masih bisa terlihat di sisi timur simpang empat dimana ada sisi jalan yang menonjol dan rel lori sesekali menyembul dari aspal.

Setelah dari simpang empat Kasongan, jalur KA terus menuju ke selatan memasuki ibukota kabupaten Bantul. Sebelum ke Bantul, sebetulnya di dekat simpang tiga jalan Cepit-Tembi terdapat halte. Namun, halte tersebut hilang tak berbekas.

Friday 13 October 2017

Jejak NISM di Jembatan Sasak (Winongo)


Jembatan Sasak (Winongo)




Setelah halte ini, jalur terus mengarah ke selatan, menyeberang Ringroad Selatan. Jalur terus berada di sisi barat jalan hingga tiba di kampung Kweni. Di sini rel masuk ke perkampungan di sebelah barat. Beberapa puluh meter masuk ke perkampungan, rel bertemu dengan sungai Winongo. Di sini bekas jembatan rel di sungai Winongo masih terlihat jelas karena jembatan ini kemudian diberi beton dan dimanfaatkan oleh warga sekitar dan diberi nama Jembatan Sasak.

Wednesday 11 October 2017

Nostalgia Jalur Kereta Api Yogya-Bantul (1)




Kunjungan Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi pada akhir 2016 lalu di trase jalan rel Yogya-Magelang menguak nostalgia di dunia perkeretaapian. Tak hanya penting untuk angkutan KA lintas selatan saat ini, Yogyakarta juga pernah menjadi kota yang banyak punya jalur KA. Selain jalur KA utama lintas Solo-Kroya, Yogya juga memiliki jalur ke Bantul berlanjut ke Sewugalur dan ke Magelang. Sayangnya, dua lintas tersebut telah dinonaktifkan karena berbagai alasan.

Yogyakarta sebagai wilayah dengan potensi wisata dan pendidikan yang terus berkembang tentunya memerlukan moda tranportasi penunjang yang mumpuni. Kondisi jalan raya yang semakin padat membuat pemerintah sudah waktunya mulai mengembangkan transportasi umum misalnya kereta api.

Dalam hal perkeretaapian, Yogyakarta sendiri bukan kota yang asing dengan transportasi berbasis rel ini. Tercatat, ada banyak jalur percabangan yang berangkat maupun menuju Yogyakarta antara lain jalur Yogya-Magelang, Yogya-Pundong, dan Yogya-Palbapang-Sewugalur.


Mohon bantuan kliknya