Hanya satu catatan dari pengamatan saya

Hasil pengamatan seputar kehidupan sehari-hari, jalan-jalan, film, hingga soal sejarah, kereta api dalam dan luar negeri

Friday 12 July 2019

Merekam Video Kereta: Antara Momen dan Spot


Para pecinta kereta api sedang berburu momen KA uap di sstasiun Jambu
 

Satu dari beberapa kegiatan railfanning yang menyenangkan dan menantang adalah merekam video kereta api. Tidak sekedar merekam kereta yang lewat, kegiatan ini memerlukan persiapan dan perhitungan khusus agar hasilnya maksimal.

Berdasarkan pengalaman, dalam berburu video kereta api, ada dua faktor penting: momen dan spot alias lokasi. Tentang berbagai hal lain misalnya peralatan masih bisa dipertimbangkan. Namun yang menjadi faktor penting yang menentukan hasilnya adalah momen dan lokasi.




Momen di sini adalah melintasnya kereta api yang tidak biasa: misalnya kereta api ditarik dua lokomotif atau lebih, armada khusus misalnya kereta inpeksi, kereta ukur, railclinic, kereta wisata, hingga armada perawatan jalan rel. Apabila momen tersebut tidak ada, yang bisa dilakukan selanjutnya adalah eksplorasi spot. Mungkin kereta yang melintas adalah kereta reguler biasa dimana kebanyakan berwarna putih, namun dipadukan dengan spot yang indah akan menghasilkan perpaduan yang sedap dipandang.

Memang sungguh beruntung bila kita bisa mendapatkan momen melintasnya kereta khusus di lokasi yang memang indah dipandang. Namun apabila tidak, pilihannya adalah fokus pada momen atau mengesplorasi lokasi. Apabila maksimal pada salah satunya saja, maka hasil yang memuaskan bisa diperoleh.

Berbicara tentang momen, banyak yang bertanya tentang bagaimana cara mendapatkan informasi melintasnya kereta khusus. Hal ini tidak terlalu sulit sebenarnya sejak keberadaan media sosial. Dengan jejaring pertemanan railfans yang luas, kita bisa memperoleh banyak informasi. Misalnya saja kereta api taksaka pagi dari Gambir tujuan Yogyakarta berangkat dan ditarik dua lokomotif. Dengan mengamati rekan yang mengabadiikan momen tersebut di barat, kita bisa mempersiapkan diri dengan merekamnya di beberapa titik di sepanjang rute KA Taksaka misalnya di Sukoreno, Kulonprogo yang terkenal dengan tikungan “S” nya.

Kereta api meliuk di tikungan Sukoreno, Kulon Progo


Cara lainnya adalah mengamati informasi yang beredar di media massa, terutama ketika ada inspeksi dari pejabat dan peluncuran KA baru. Misalnya saja peluncuran KA Solo Ekspres yang diberitakan akan dilakukan pada 17 Mei 2018 dari Solobalapan dengan jam keberangkatannya pada pukul 08.40, maka railfans di sepanjang rute KA Solo Ekspres bisa mempersiapkan diri untuk mengabadikannya.

Setelah kita mendapatkan informasi tentang keberangkatan kereta khusus, maka langkah selanjutnya adalah memilih lokasi. Apabila kita sudah mengenal dengan baik suatu lokasi, maka lebih enak untuk menentukan spot pengambilan gambar. Namun apabila belum, maka saat ini kecanggihan teknologi bisa menolong. Dengan bantuan aplikasi peta misalnya Google Maps, maka kita bisa memperkirakan spot mana saja yang cocok. Yang harus dipertimbangkan ketika menggunakan aplikasi ini adalah waktu pengambilan gambar, cuaca dan kondisi lingkungan.

Waktu pengambilan gambar penting karena misalnya ada kereta datang dari barat sedangkan momen yang akan direkam pada sore hari, maka risikonya gambar akan menjadi gelap karena backlight. Solusinya? Perhitungkan arah rel. Kita tahu bahwa kereta tidak akan selalu lurus. Ada suatu momen dimana kereta dari barat akan berbelok ke selatan atau ke utara, dari situ kita bisa menentukan lokasi mana yang mendapatkan pencahayaan yang cukup. Bahkan apabila momen yang direkam datang pada malam hari, kita masih bisa merekamnya dengan mengandalkan spot dengan banyak penerangan misalnya kalau di Yogyakarta adalah PJL Geser Malioboro dan PJL fly over Lempuyangan.

Merekam kereta api di kawasan PJL geser


Cuaca juga bermain penting dalam menentukan keberhasilan merekam video kereta api. Mungkin kita sudah menghitung waktu dan lokasi, namun apabila cuaca tidak memungkinkan, misalnya saja mendung tebal sudah menanti, maka diperlukan persiapan khusus apabila ingin tetap merekam. Siapkan jas hujan dan payung untuk melindungi badan dan peralatan kita. Pun apabila cuaca panas terik, kita sebaiknya mempersiapkan diri dengan topi dan bekal minuman agar terhindar dari dehidrasi.

Kondisi lingkungan juga sangat penting demi kesuksesan pengambilan gambar. Apabila kita pergi ke tempat yang sama sekali asing bagi kita, maka sangat penting untuk mengajak teman atau rekan railfans yang berdomisili di area tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi hal yang tidak kita inginkan. Misalnya saja, kita bisa menjadi tahu titik dimana banyak binatang berbahaya atau berbisa, spot yang licin dan mudah longsor hingga faktor keamanan.

Apabila kita hunting di wilayah perkotaan, tentu tidak terlalu menjadi masalah, namun apabila hunting di wilayah pegunungan yang sepi dari aktivitas orang, hunting sendirian sangat tidak disarankan. Selain tidak ada yang bisa saling mengawasi, kita pun lebih rentan terlena akan situasi yang membahayakan diri. Sebisa mungkin, bekali diri dengan jadwal perjalanan kereta api di lokasi yang akan menjadi titik hunting kita. Selain mendapatkan informasi dari buku jadwal perjalanan KA di stasiun terdekat, saat ini banyak aplikasi di telpon pintar kita yang menyediakannya. Yang terpenting, bersama rekan kita bisa saling menjaga dan mengawasi.

Pun juga, apabila kita hunting di stasiun ataupun PJL, minta izin pada petugas berwenang menjadi hal yang mutlak. Bahkan ketika kita hunting di lintas, menyapa pada petugas pemeriksa jalan rel juga tidak ada salahnya.

Apabila kita tiba di suatu tempat dan tidak ada momen istimewa yang bisa direkam, langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah merekam kereta api dan memadukannya dengan keindahan lokasi. Mungkin kereta yang melintas kereta regular biasa, namun apabila kita mengambilnya dengan sudut, momen, dan pencahayaan yang baik maka hasilnya pun tetap akan bisa dinikmati. Misalnya saja kereta api Taksaka yang panjang direkam meliuk di tikungan S Sukoreno, Kulonprogo. Keretanya biasa, namun terlihat indah.



Contoh lainnya, saya suatu kali bermain ke Nagrek. Saat itu tidak ada momen kereta khusus yang melintas, maka yang bisa dilakukan adalah eksplorasi spot. Spot apa yang menarik di Nagrek? Tentu saja adalah tanjakannya yang terjal dan cukup ekstrim. Maka berbekal jadwal keberangkatan KA dari Stasiun Bandung, saya dan beberapa rekan mengabadikan kereta yang menanjak ke timur. Tentu saja, jarak aman dari rel tetap harus dijaga. Karena bagaimanapun juga, keamanan diri adalah yang terpenting (safety first).

Tidak ada momen bukan berarti tidak bisa hunting. Lokasi yang indah ataupun unik juga menawarkan tantangannya tersendiri. Namun apabila ada momen dan kita bisa mengabadikannya di lokasi yang indah, maka kepuasannya akan berlipat ganda.(*)


No comments:

Post a Comment

Mohon bantuan kliknya