Hanya satu catatan dari pengamatan saya

Hasil pengamatan seputar kehidupan sehari-hari, jalan-jalan, film, hingga soal sejarah, kereta api dalam dan luar negeri

Friday, 15 December 2017

Railclinic, Klinik Berjalan di Rel


Para pecinta kereta api di Indonesia mengenal beberapa jenis KA selain KA reguler untuk penumpang dan barang. Ada KA khusus perawatan jalan rel, KA Inspeksi, hingga KA Ukur. Namun, pada akhir 2015, ada satu jenis KA baru yang muncul: KA Kesehatan.




KA kesehatan ini memiliki nama yang unik: Railclinic, alias klinik di atas rel. Bagaimanakah awal keberadaan KA unik ini?

Untuk melihatnya, maka kita harus mengunjungi lokasi pembuatan alias modifikasinya yakni di Balai Yasa Yogyakarta. Ya, fasilitas vital PT KAI yang biasa merawat dan memperbaiki lokomotif, KRD dan Kereta Pembangkit ini memang menjadi pihak yang membidani kelahiran armada Railclinic yang hingga Desember 2017 tercatat sudah ada 4 set.

Pengerjaan Rail Clinic sepenuhnya diserahkan kepada Balai Yasa Yogyakarta sejak 10 Oktober 2015 lalu dan dijadwalkan siap launching pada 10 November 2015 mendatang.

Adalah Kepala Balai Yasa Yogyakarta, Eko Purwanto yang memimpin proses produksi armada ini.

"Kami ingin punya alat rescue yang lengkap. Berangkat dari sana, pada awal Oktober kemarin, direksi mempercayakan Balai Yasa Yogyakarta untuk merombak KRD yang lama agar bisa menjadi rail clinic," ungkapnya ketika ditemui media, Jumat (7/11/2015).



Eko menjelaskan jika keberadaan pelayanan kesehatan, di jalur darat sudah di dominasi oleh ambulans.

Pelayanan kesehatan di jalur udara dan laut pun tentu sudah tersedia. Terobosan rail clinic ini menjadi hal baru dan yang pertama di Indonesia.

Rencananya, di dalam kereta tersebut akan dilengkapi layanan kesehatan seperti dental, ruang pemeriksaan dokter, laboratorium standar kesehatan untuk melayani tes kesehatan ringan, ruang farmasi, dan sebagainya.

"Kami datangkan juga dokter umum dari PT KAI yang menangani pelayanan kesehatan di rail clinic nanti," imbuh Eko.



Disinggung masalah operasional, Eko mengungkapkan jika itu menjadi wewenang management.

Dirinya dan tim di Balai Yasa Yogyakarta bertugas untuk menyiapkan secara teknis dari sisi kelayakan dan tampilan yang sesuai dengan unit kesehatan.

Rail clinic yang akan didominasi dengan warna putih tersebut memiliki dua kabin. Hal tersebut membuat kereta ini memiliki mobilitas yang tinggi.


Mengenai armada calon rail clinic tersebut, PT Balai Yasa diharuskan merombak dua KRD MCW yang sebelumnya beroperasi di DAOP 2 Bandung.

"Ini adalah yang pertama bagi kami dan menjadi semangat tersendiri bagi teman-teman Balai Yasa Yogyakarta untuk mengeluarkan produk yang bermanfaat. Ketatnya jadwal produksi selama satu bulan ini, mampu menambah semangat kami dalam mencipta rail clinic yang berguna bagi masyarakat," tutupnya.(*)

No comments:

Post a Comment

Mohon bantuan kliknya