Hanya satu catatan dari pengamatan saya

Hasil pengamatan seputar kehidupan sehari-hari, jalan-jalan, film, hingga soal sejarah, kereta api dalam dan luar negeri

Monday 11 December 2017

Tiket Edmonson, Riwayatmu Dulu...

Mengenang Kembali Tiket Kereta Berbentuk Kartu

Satu dari beberapa benda yang dipajang di stand PT Kereta Api Indonesia dalam Pameran Koleksi Unggulan Museum DIY dan Nusantara adalah tiket kereta api. Sebelum memakai tiket boarding pass seperti sekarang, perkeretaapian Indonesia pernah memakai beberapa bentuk tiket.
Seorang petugas memperlihatkan tiket jenis edmonson di stand PT Kereta Api Indonesia dalam Pameran Koleksi Unggulan Museum DIY dan Nusantara di Jogja City Mall, belum lama ini. Tiket berbentuk kartu ini merupakan bentuk tiket yang sempat dipakai sebelum memakai tiket modern saat ini.

Sejarah panjang perkeretaapian Indonesia selain terlihat dari bentuk sarana kereta juga bisa dinikmati dari fasilitasnya. Satu contohnya adalah bentuk tiket kereta. Sekitar satu setengah abad kehadiran kereta api di Nusantara, berbagai jenis tiket telah dipakai. Namun yang benar-benar cukup lama dipakai adalah tiket edmonson.


Tiket Edmonson merupakan tiket kereta api yang berbentuk kartu seperti kartu domino. Ada beberapa warna yang dikenal pada masanya yakni merah, kuning dan hijau yang menandakan kelasnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun, tiket jenis ini telah dipakai sejak masa Belanda mengoperasikan kereta api di Indonesia hingga era PT KAI.

Ditemui di sela pameran pekan lalu, Direktur Museum PT KAI Ismanto menjelaskan, tiket jenis edmonson lama dipakai sebelum memakai tiket lembaran seperti sekarang. Di tiket seukuran kartu domino tersebut tercantum nomor seri tiket, nama kereta api dan tujuannya.

"Sebagai validasi ketika beli tiket, maka ada alat stempel tanggal. Alatnya sendiri banyak yang merupakan peninggalan Belanda. Pemakaian tiket inipun telah diberlakukan sejak kereta api ada di Indonesia dan merata baik di Jawa maupun Sumatera," katanya.

Manajer Preservation Program PT KAI, Supriyono menambahkan, seiring dengan diberlakukannya sistem tiket online, maka perlahan sistem tiket edmonson ini diganti. Penggantiannya dilakukan bertahap mulai dari kereta api jarak jauh, jarak menengah hingga akhirnya kereta api lokal pun memakai sistem tiket baru.
Seorang petugas memperlihatkan berbagai jenis kereta api yang dipakai di perkeretaapian Indonesia dalam Pameran Koleksi Unggulan Museum DIY dan Nusantara di Jogja City Mall, belum lama ini. 

"Tentunya ada alasan kenapa tiket edmonson diganti yakni efisiensi. Dengan sistem online, maka pergerakan penumpang mudah dipantau," kata Supriyono.

Pembuatan tiket edmonson ini menurut Supriyono dulunya dikerjakan di balai Grafika Bandung. Namun seiring penggantian sistem tiket, maka stok tiket lama pun dimusnahkan.

"Namun tentunya, sebagai media edukasi, beberapa tiket tetap disimpan beserta alatnya. Ini menjadi bagian penting untuk koleksi museum perkeretaapian Indonesia," katanya.

Bagi generasi sekarang, terutama mereka yang lahir setelah tahun 2000 mungkin tidak menjumpai tiket edmonson. Namun bagi Cahyono (56), warga Jambon, tiket edmonson mengingatkannya pada era 1990an ketika ia masih bekerja di Jakarta. Tiket ini memiliki kesan tersendiri untuknya.

"Dulu istilahnya karcis, kadang ada tempelan nomor tempat duduk di belakangnya. Kalau dikantongi terasa sekali karena tebal. Berbeda dengan tiket sekarang yang berupa kertas tipis dan tintanya mudah luntur. Kalau tiket kartu ini lumayan bisa disimpan untuk kenang-kenangan," katanya.(*)

No comments:

Post a Comment

Mohon bantuan kliknya