Hanya satu catatan dari pengamatan saya

Hasil pengamatan seputar kehidupan sehari-hari, jalan-jalan, film, hingga soal sejarah, kereta api dalam dan luar negeri

Tuesday 17 March 2015

Memoar 27: Pesona Desainer Muda

Body Painting Art ala Siswi SMKN 3 Purworejo
 
Beberapa peserta ujian kompetensi merias sedang berfoto bersama teman yang menjadi obyek riasannya. Dok Pri
Purworejo memang layak menyandang kota segudang bakat. Tidak hanya orang-orang besar dan berpengaruh yang lahir di kota ini, namun banyak pakar pula yang lahir. Tidak hanya mereka yang telah “jadi” namun yang muda pun telah menunjukkan potensinya.

Satu contohnya adalah SMKN 3 Purworejo. Sekolah yang terletak tidak jauh dari alun-alun Purworejo ini menyimpan bakat-bakat luar biasa dalam bidangnya. Hal itu bisa dilihat ketika setiap beberapa bulan sekolah menampilkan kelebihan siswanya.


Peristiwa yang ditulis ini memang telah lama terjadi, para pelakunya pun mungkin sudah tidak berada di Purworejo.  Namun demikian hal ini cukup menunjukkan betapa Purworejo pun bisa unjuk gigi di bidang fashion. Daya kreativitas dan imajinasi warganya memang luar biasa. Itulah yang terlihat dalam ujian kompetensi SMKN 3 Purworejo jurusan Perawatan Kulit dan Rias wajah.

Pagi itu Fitri Anita (17) memperhatikan rekannya Nunung Pangestuti (17) yang sibuk memoleskan kuas ke kakinya. Lembaran uang tiruan mulai dari 10 ribu sampai 100 ribu rupiah terlihat dibentuk pita dan menghiasi sanggul dan sepatunya. Sekalipun memakai gaun yang terbuat dari karung plastik yang kasar, namun ia tetap berusaha duduk tenang.
 
Seorang peserta ujian kompetensi sedang merias temannya. Dok Pri
Nunung yang bertugas sebagai perias menjalankan tugasnya dengan cekatan. Usai memoleskan cat body painting ke kaki dan pundak Fitri, Nunung kemudian merangkai uang tiruan dan memasangkannya ke bagian perut Fitri. Usai dirias Fitri duduk tenang di bawah pepohonan di taman sekolah.

Di sekitar Fitri dan Nunung terdapat sekitar 14 siswi yang juga dirias oleh masing-masing seorang perias. Keempatbelas siswi tersebut adalah siswi kelas XI Jurusan Perawatan Kulit dan Rias Wajah SMKN 3 Purworejo. Mereka sedang mengikuti ujian kenaikan kelas di taman yang terletak di dalam kompleks sekolah.
 
Proses merias berkonsep fantasi ini tidak semudah yang dilihat. Peserta harus cermat dan teliti agar hasilnya maksimal. Dok Pri
Ketika ditanya para wartawan, Fitri menjelaskan tema riasan yang dipakainya. "Ini riasan putri koruptor, mas. Jadi riasan saya harus melambangkan bagaimana seorang putri koruptor dirias," tuturnya sambil tetap berusaha duduk tenang.

Nunung sebagai perias Fitri mengaku, ini adalah pertama kalinya ia melukis di tubuh. Sebelumnya ia hanya sekedar mengaplikasikan make up ke wajah. Ia mengaku cukup kesulitan memoleskan body painting ke tubuh rekannya.

"Hasil polesan terkadang bergeser atau luntur," imbuhnya.
 
Berfoto bersama sebelum fashion show. Dok Pri
Lain lagi dengan apa yang dialami oleh Halimah, rekan sekelas Fitri dan Nunung. Halimah yang bertubuh mungil ini mendapat tema : Putri Timun Mas." Alhasil ia harus dirias dengan aksen warna hijau dan beberapa timun emas tiruan dipasang di sanggulnya. "Capek sih dirias lama begini, tapi seneng," tuturnya sambil tersenyum.

Rata-rata para siswi tersebut memang dirias sekitar tiga jam. Mereka harus sudah berkumpul di sekolah pada pukul 08.00 dan baru akan tampil pada pukul 11.00. Peragaan demi mengikuti ujian kenaikan kelas ini adalah yang kedua kalinya. Seminggu sebelumnya kelompok pertama yang juga terdiri dari 15 siswi dirias temannya. Sekarang, giliran mereka yang dulu merias dirias oleh temannya.
 
Fashion Show 1. Dok Pri

Guru penanggung jawab ujian Dra Titi Prabandari menjelaskan, tema yang diambil pada tahun ini adalah fantasi. Karena itu tema-tema dari berbagai hal bisa ditampilkan berupa putri koruptor, putri mata duitan, putri timun mas, putri angin, putri ular, putri burung, putri matahari, putri bulan, putri api, dan putri domas harus ditampilkan oleh seluruh siswi dari jurusan ini.

"Guru hanya menjelaskan tema-tema yang ditentukan, siswa kemudian diijinkan untuk mengkreasikannya dalam riasan dan body painting," jelasnya. Lebih jauh Titi menjelaskan, aspek yang dinilai dalam ujian kenaikan ini antara lain desain riasan, baju, penerapan riasan, sanggul, dan juga harmonisasi baju dengan riasan.

Usai dirias, kelimabelas siswi tersebut berjalan disepanjang taman sambil dinilai. Setelah itu mereka semua berfoto bersama guru dan para perias.(*)
Fashion Show 2. Dok Pri

No comments:

Post a Comment

Mohon bantuan kliknya