Body Painting Art ala Siswi SMKN 3 Purworejo
Beberapa peserta ujian kompetensi merias sedang berfoto bersama teman yang menjadi obyek riasannya. Dok Pri |
Purworejo memang layak menyandang kota segudang bakat. Tidak hanya
orang-orang besar dan berpengaruh yang lahir di kota ini, namun banyak pakar
pula yang lahir. Tidak hanya mereka yang telah “jadi” namun yang muda pun telah
menunjukkan potensinya.
Satu contohnya adalah SMKN 3 Purworejo. Sekolah yang terletak tidak jauh
dari alun-alun Purworejo ini menyimpan bakat-bakat luar biasa dalam bidangnya.
Hal itu bisa dilihat ketika setiap beberapa bulan sekolah menampilkan kelebihan
siswanya.
Peristiwa yang ditulis ini memang telah lama terjadi, para pelakunya pun
mungkin sudah tidak berada di Purworejo.
Namun demikian hal ini cukup menunjukkan betapa Purworejo pun bisa unjuk
gigi di bidang fashion. Daya kreativitas dan imajinasi warganya memang luar biasa.
Itulah yang terlihat dalam ujian kompetensi SMKN 3 Purworejo jurusan Perawatan
Kulit dan Rias wajah.
Pagi itu Fitri Anita (17) memperhatikan rekannya Nunung Pangestuti (17)
yang sibuk memoleskan kuas ke kakinya. Lembaran uang tiruan mulai dari 10 ribu
sampai 100 ribu rupiah terlihat dibentuk pita dan menghiasi sanggul dan
sepatunya. Sekalipun memakai gaun yang terbuat dari karung plastik yang kasar,
namun ia tetap berusaha duduk tenang.
Nunung yang bertugas sebagai perias menjalankan tugasnya dengan cekatan.
Usai memoleskan cat body painting ke kaki dan pundak Fitri, Nunung kemudian
merangkai uang tiruan dan memasangkannya ke bagian perut Fitri. Usai dirias
Fitri duduk tenang di bawah pepohonan di taman sekolah.
Di sekitar Fitri dan Nunung terdapat sekitar 14 siswi yang juga dirias oleh
masing-masing seorang perias. Keempatbelas siswi tersebut adalah siswi kelas XI
Jurusan Perawatan Kulit dan Rias Wajah SMKN 3 Purworejo. Mereka sedang
mengikuti ujian kenaikan kelas di taman yang terletak di dalam kompleks
sekolah.
Proses merias berkonsep fantasi ini tidak semudah yang dilihat. Peserta harus cermat dan teliti agar hasilnya maksimal. Dok Pri |
Ketika ditanya para wartawan, Fitri menjelaskan tema riasan yang
dipakainya. "Ini riasan putri koruptor, mas. Jadi riasan saya harus
melambangkan bagaimana seorang putri koruptor dirias," tuturnya sambil
tetap berusaha duduk tenang.
Nunung sebagai perias Fitri mengaku, ini adalah pertama kalinya ia melukis
di tubuh. Sebelumnya ia hanya sekedar mengaplikasikan make up ke wajah. Ia
mengaku cukup kesulitan memoleskan body painting ke tubuh rekannya.
"Hasil polesan terkadang bergeser atau luntur," imbuhnya.
Lain lagi dengan apa yang dialami oleh Halimah, rekan sekelas Fitri dan
Nunung. Halimah yang bertubuh mungil ini mendapat tema : Putri Timun Mas."
Alhasil ia harus dirias dengan aksen warna hijau dan beberapa timun emas tiruan
dipasang di sanggulnya. "Capek sih dirias lama begini, tapi seneng,"
tuturnya sambil tersenyum.
Rata-rata para siswi tersebut memang dirias sekitar tiga jam. Mereka harus
sudah berkumpul di sekolah pada pukul 08.00 dan baru akan tampil pada pukul
11.00. Peragaan demi mengikuti ujian kenaikan kelas ini adalah yang kedua
kalinya. Seminggu sebelumnya kelompok pertama yang juga terdiri dari 15 siswi
dirias temannya. Sekarang, giliran mereka yang dulu merias dirias oleh
temannya.
Guru penanggung jawab ujian Dra Titi Prabandari menjelaskan, tema yang
diambil pada tahun ini adalah fantasi. Karena itu tema-tema dari berbagai hal
bisa ditampilkan berupa putri koruptor, putri mata duitan, putri timun mas,
putri angin, putri ular, putri burung, putri matahari, putri bulan, putri api,
dan putri domas harus ditampilkan oleh seluruh siswi dari jurusan ini.
"Guru hanya menjelaskan tema-tema yang ditentukan, siswa kemudian
diijinkan untuk mengkreasikannya dalam riasan dan body painting,"
jelasnya. Lebih jauh Titi menjelaskan, aspek yang dinilai dalam ujian kenaikan
ini antara lain desain riasan, baju, penerapan riasan, sanggul, dan juga
harmonisasi baju dengan riasan.
Usai dirias, kelimabelas siswi tersebut berjalan disepanjang taman sambil
dinilai. Setelah itu mereka semua berfoto bersama guru dan para perias.(*)
Fashion Show 2. Dok Pri |
No comments:
Post a Comment